nusakini.com-Jakarta-Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasmita melantik empat Pimpinan Tinggi Madya atau Pejabat Eselon I di lingkungan Kementerian Perindustrian(Kemenperin) di Jakarta, Rabu (15/12). Menperin menyampaikan, para Pejabat Eselon I yang dilantik wajib melakukan akselerasi program dan kebijakan strategis dalam upaya pembangunan industri dan pemulihan ekonomi nasional.

“Saya berharap para pejabat yang dilantik hari ini selalu tanggap dan bisa selangkah lebih cepat dalam menjalankan tugas-tugasnya guna mencapai sasaran program-program pembangunan sektor industri,” tegas Menperin saat melantik para pejabat tersebut.

Menperin menjelaskan, para pejabat Kemenperin, termasuk yang baru dilantik, harus dapat mewujudkan upaya Kemenperin dalam membangun industri, yang diarahkan pada tiga prinsip, yaitu membangun industri yang mandiri dan berdaulat, memacu industri yang maju dan berdaya saing, serta mewujudkan industri yang berkeadilan dan inklusif.

Untuk membangun industri yang mandiri dan berdaulat, Kemenperin terus mendorong optimalisasi beberapa program, di antaranya program subtitusi impor 35% Tahun 2022, program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN), dan hilirisasi sumber daya alam.

Selanjutnya, untuk mencapai industri yang maju dan berdaya saing, dijalankan melalui program Making Indonesia 4.0, program industri hijau dan industri biru, program stimulus produksi dan daya beli, serta implementasi non-tariff barrier.

“Sedangkan kebijakan yang mengarah pada upaya mewujudkan industri yang berkeadilan dan inklusif ditempuh melalui implementasi harga gas bumi tertentu, program pengembangan IKM dan program Bangga Buatan Indonesia (BBI), pembangunan kawasan industri di luar Pulau Jawa, serta pemberdayaan industri halal,” jelas Menperin.

Di samping itu, belum lama ini Kemenperin juga meraih penghargaan utama KPPU Award kategori kemitraan tingkat pusat, atas upaya pembinaan sektor industri, baik di tingkat industri kecil dan mikro (IKM) maupun industri menengah dan besar (IBS).“Hal ini merupakan bukti berjalannya upaya Kemenperin dalam memfasilitasi kemitraan antara sektor industri dengan para pelaku IKM, maupun dengan petani yang menghasilkan bahan baku,” kata Agus.

Beberapa contoh kemitraan yang didorong oleh Kemenperin antara lain di sektor otomotif, yaitu antara agen tunggal pemegang merek (ATPM) maupun tier 1 industri otomotif dengan IKM produsen komponen kendaraan. “Upaya tersebut dapat mewujudkan sebuah ekosistem yang didukung oleh sinergi dan kolaborasi para stakeholder,” ujar Menperin.

Selain itu, antara pelaku industri makanan dan minuman (mamin) dengan para peternak sapi lokal dalam hal ketersediaan pakan hijauan sebagai faktor penting peningkatan produksi susu segar sebagai bahan baku. Untuk itu, Kemenperin akan mengembangkan pengolahan pakan hijauan, khususnya industri yang terintegrasi dengan bahan baku pakannya. Hal ini dapat memberikan efek ekonomi luas, bagi peternak sapi perah lokal, koperasi, hingga industri.

Menperin menegaskan, dengan kemitraan industri, peluang lahirnya inovasi akan di sektor ini akan semakin besar, sehingga dapat meningkatkan produktivitas sektor industri, dan masuk dalam rantai nilai global. “Sehingga sesuai dengan amanat Bapak Presiden, kita bisa mengambil peluang dari transformasi digital, menciptakan level of playing field di kawasan, juga membangun platform untuk knowledge sharing,” ujarnya.

Adapun para pejabat yang dilantik adalah Putu Juli Ardika sebagai Direktur Jenderal Industri Agro, dan Reni Yanita sebagai Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka. Kemudian, Andi Rizaldi sebagai Staf Ahli Bidang Iklim Usaha dan Investasi, serta Ignatius Warsito sebagai Staf Ahli Bidang Penguatan Kemampuan Industri Dalam Negeri. (rls)